Badai pasir adalah fenomena meteorologi yang umum di wilayah arid dan semi-arid. Badai pasir antara lain disebabkan oleh meningkatnya kecepatan angin dalam suatu wilayah yang luas. Badai pasir umumnya terjadi pada tanah yang kering. Badai pasir dapat memindahkan keseluruhan bukit pasir dan membawa pasir dalam jumlah besar sehingga tepi badai dapat menyerupai dinding pasir setinggi 1,6 km. Badai pasir di gurun Sahara dalam bahasa setempat dikenal dengan simoom atau simoon (sîmūm, sîmūn). Haboob (həbūb) adalah badai pasir di wilayah Sudan sekitar Khartoum.
Badai Pasir di China
Badai pasir menyelimuti China, Senin. Warga terpaksa menggunakan masker dan syal untuk melindungi diri mereka dari debu yang tidak sehat. Itu merupakan pertanda paling akhir dari dampak pengundulan, pembukaan daerah peternakan yang berlebihan, pengalihan lahan untuk daerah perkotaan, dan kekeringan yang memperluas padang pasir di utara dan barat negara itu. Badai pasir secara bertahap menggerogoti daerah penduduk dan melanda kota.
Angin yang bertiup dari baratlaut menyapu pasir dari daerah
Xinjiang dan Ningxia, serta Gansu dan Mongolia Dalam, di utara China. Pasir dan debu itu terbang hingga China bagian selatan.
Siaran siang di televisi negara itu memperlihatkan kota turis
Hangzhou di pantai timur, di mana jembatan-jembatan yang anggun dan pagoda tersembunyi selubung yang merupakan campuran pasir dan polusi. Di Taiwan, pulau yang berjarak 160 km dari dari daratan China, para pengemudi mengeluh kendaraan mereka tertutup jelaga hitam hanya dalam waktu 10 menit.
Stasiun Metereologi Pusat China mengimbau warga untuk menutup pintu dan jendela, serta menutupi wajah mereka dengan masker dan syal saat keluar rumah. Peralatan mekanis dan elektronik yang sensitif juga harus ditutupi, kata stasiun itu dalam peringatan yang keluarkan, Senin, di situs web-nya. China Central Television menyerukan kepada permisanya untuk membersihkan hidung mereka dengan air garam serta membersihkan pasir dari telinga dengan kapas yang mengandung alkohol.
Badai kali ini merupakan yang kedua yang melanda Beijing dalam tiga hari ini. Gedung pencakar langit di ibu kota itu diselubungi lapisan yang merupakan campuran pasir yang kelabu, debu dan polusi.
Kedutaan Besar AS di Beijing memperingatkan, partikular tertentu di udara dapat membuat kondisi jadi berbahaya, dan angin kencang menyebarkan sejumlah polisi dan kualitas udara telah meningkat menjadi sangat tidak sehat. Duan Li, seorang wanita jurubicara Stasiun Metereologi Beijing, mengatakan, kondisi kota itu kelihatan lebih parah karena sebuah badai pasar yang terjadi Sabtu menyisakan debu di atap rumah, jalanan dan pohon-pohon. Angin pada hari Minggu bahkan membawa lebih banyak pasir dan mengaduk-aduk apa yang sudah ada.
Kondisi diperkirakan mulai membaik Senin malam, ketika angin membawa pasir ke arah tenggara. Badai pasir terburuk terakhir yang melanda Beijing terjadi tahun 2006, ketika sekitar 300 ribu ton pasir 'dicurahkan' ke kota itu.
Angin yang bertiup dari baratlaut menyapu pasir dari daerah
Xinjiang dan Ningxia, serta Gansu dan Mongolia Dalam, di utara China. Pasir dan debu itu terbang hingga China bagian selatan.
Siaran siang di televisi negara itu memperlihatkan kota turis
Hangzhou di pantai timur, di mana jembatan-jembatan yang anggun dan pagoda tersembunyi selubung yang merupakan campuran pasir dan polusi. Di Taiwan, pulau yang berjarak 160 km dari dari daratan China, para pengemudi mengeluh kendaraan mereka tertutup jelaga hitam hanya dalam waktu 10 menit.
Stasiun Metereologi Pusat China mengimbau warga untuk menutup pintu dan jendela, serta menutupi wajah mereka dengan masker dan syal saat keluar rumah. Peralatan mekanis dan elektronik yang sensitif juga harus ditutupi, kata stasiun itu dalam peringatan yang keluarkan, Senin, di situs web-nya. China Central Television menyerukan kepada permisanya untuk membersihkan hidung mereka dengan air garam serta membersihkan pasir dari telinga dengan kapas yang mengandung alkohol.
Badai kali ini merupakan yang kedua yang melanda Beijing dalam tiga hari ini. Gedung pencakar langit di ibu kota itu diselubungi lapisan yang merupakan campuran pasir yang kelabu, debu dan polusi.
Kedutaan Besar AS di Beijing memperingatkan, partikular tertentu di udara dapat membuat kondisi jadi berbahaya, dan angin kencang menyebarkan sejumlah polisi dan kualitas udara telah meningkat menjadi sangat tidak sehat. Duan Li, seorang wanita jurubicara Stasiun Metereologi Beijing, mengatakan, kondisi kota itu kelihatan lebih parah karena sebuah badai pasar yang terjadi Sabtu menyisakan debu di atap rumah, jalanan dan pohon-pohon. Angin pada hari Minggu bahkan membawa lebih banyak pasir dan mengaduk-aduk apa yang sudah ada.
Kondisi diperkirakan mulai membaik Senin malam, ketika angin membawa pasir ke arah tenggara. Badai pasir terburuk terakhir yang melanda Beijing terjadi tahun 2006, ketika sekitar 300 ribu ton pasir 'dicurahkan' ke kota itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar