Sabtu, 22 Mei 2010

gempa bumi


Gempa Bumi adalah getaran seismik disebabkan oleh pecahnya atau bergesernya bebatuan di suatu tempat di dalam kerak bumi. Gelombang seismik dideteksi dengan alat yang disebut seismometer dan dicatat dengan seismograf. Seismograf di operasikan dari stasiun gempa dan catatan yang dibuat disebut seismogram.
            Pergerakan gempa bumi membutuhkan waktu untuk merambat di permukaan bumi. Gempa bumi menghasilkan getaran atau gelombang seismik yang merambat melewati kerak, seperti gelombang-gelombang air di kolam yang memancar keluar yang ditimbulkan oleh sebuah batu yang dilempar. Gempa bumi juga menghasilkan gelombang lain yang berjalan lebih lambat, secara kolektif ini disebut gelombang permukaan karena selalu bergerak di permukaan dan tidak pernah bergerak ke dalam bumi seperti  gelombang P (primer) dan gelombang S (sekunder). Gelombang P dan gelombang S disebut juga sebagai gelombang tubuh.
            Banyak gempa bumi didunia terjadi pada sebuah daerah yang melengkung mengitari Samudera Pasifik yang terkenal dengan nama Ring of Fire (Cincin Api).


Mengapa gempa bumi bisa terjadi ???
            Sebagian besar gempa bumi terjadi karena adanya tabrakan dan tumbukan antar lempeng tektonik di sepanjang perbatasannya. Aktivitas gunung berapi juga dapat menyebabkan gempa bumi. Mekanika tentang bagaimana gempa bumi dapat terjadi telah diperkirakan lama sebelum berkembangannya teori lempeng tektonik.
            Namun, pemahaman ini tidak seutuhnya benar karena gempa bumi juga bisa terjadi akibat bentuk kerak bumi yang melengkung tanpa ada pergeseran sesar di daerah gempa. Kemudian barulah terjadi proses deformasi (perubahan bentuk), hingga tercapai titik patahan. Secara tiba-tiba titik patahan tersebut kembali ke posisi semula dan menimbulkan gelombang getaran tanah yang kuat (gempa bumi). Kronologis ini telah nyata terjadi, yakni gempa di San Fransisco pada 1906.


            Dengan begini kita mengetahui penyebab gempa bumi ada beberapa faktor, yaitu :
a. Faktor Alam
1. Lapisan kerak bumi mengalami deformasi, muncul titik patahan dan secara elastis memantulkan tanah ke posisi semula dan terjadilah gempa.

2. Lempeng tektonik bergerak lambat tapi pasti, tetapi lempeng tersebut tidak bergeser secara lancar di sepanjang perbatasannya, karena satu atau beberapa sesar macet, atau terkunci karena gesekan. Sebagai akibatnya, kerak-kerak bumi disekitarnya akan berbelok atau berubah bentuk. Di beberapa tempat, rengangan lempeng menjadi begitu besar, terjadi gesekan berlebihan dan sebuah sesar patah (pantulan elastis). Peristiwa ini hampir sama seperti merengangkan pita karet, semakin jauh tertarik semakin rapat jadinya, sampai akhirnya kembali lagi atau putus.

3. Sebuah gempa bumi juga terjadi ketika kerak-kerak kembali lagi dan energi yang tertumpuk dan tersimpan di dalamnya dilepaskan dalam bentuk getaran-getaran yang terjadi di tanah.

b. Faktor Ulah Manusia


           

Pertanda Gempa
            Sebelum terjadi gempa biasanya beberapa jam sebelumnya, terjadi perubahan ketingian aliran sumur atau sumber mata air.  Air tanah juga berubah suhu, menjadi keruh dan rasanya menjadi tidak enak. Kadang-kadang juga ada fenomena elektrostatik seperti cahaya gempa dan perubahan pada medan magnet lokal. Beberapa masyarakat juga mengangap prilaku aneh hewan-hewan berkaitan dengan akan terjadinya sebuah gempa.

Mengurangi RESIKO gempa
        Kekuatan gempa bumi tergantung pada jumlah energi rengangan yang dilepaskan, yang merupakan sebuah fungsi dari besarnya pecahan sesar dan pembelokan yang dihasilkan.
            Walau begitu akibat gempa yang sering kita jumpai ialah kerusakan pada bangunan-bangunan baik menyebabkan keruntuhan maupun retakan-retakan. Untuk itu struktur bangunan didaerah sekitar gempa perlu di bangun diatas batuan keras sehingga memungkinkan kerusakan yang dialami lebih kecil.  Rumah yang terbuat dari kayu yang berbobot ringan dan kuat pun memiliki struktur yang jika dihubungkan dengan fondasinya, kebanyakan rumah kayu ini dapat bertahan terhadap gempa bumi.
            Penelitian ... juga membahas bahan yang bisa menjadi fondasi kuat. Yakni, beton yang terbuat dari bahan utama beton ditambah serabut kelapa yang menghasilkan ketahanan 3 kali lipat dari beton biasa. Kalau cara ini di terapkan mungkin saja, mengurangi resiko kerusakan dan korban yang tertimpa runtuhan bangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My friends "memories in Bali"

listen music